Kerbau Kambing, Bapak dan Anaknya

Komentari dua ceritera yang menurut penulis lucu, kalau mau tolong tuliskan inti sari pelajaran yang dapat dipetik dari dua ceritera tersebut.

Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya.
Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."
Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain.

Bapak dan Anaknya
Dari segi pendidikan, seorang bapak dalam cerita lucu ini betul-betul sangat mendidik anaknya. Apalagi terhadap anak-anak zaman sekarang yang sering sekali protes kalau dinasehatin. Nah gimana ciritanya? Silakan ada baca! --- Suatu hari pada bulan ramadhan seorang anak tidak sabar menunggu adzan maghrib dan mengeluh pada bapaknya. "Bapak, maghribnya jam berapa sich?" "Jam 6, sabar dong" Jawab bapaknya dengan santai. "Kok dari tadi masih jam 3 terus" "Emang knp?" "Kan pengen cepet buka puasa pak..., apa kita putar aja jamnya biar jam 6?" "Ya udah..." "Asyikkk..." Kata anak itu dan segera memutar jarum jam sampe ke angka 6. "Pak...udah jam 6 tuh, buka puasa yok..." "Lho... itukan baru jam di kamar. Di ruang tamu, di ruang tengah, di kamar bapak, dan di dapur belum." "Oh...gitu ya pak, harus jam 6 semuanya?" Respon anak itu manggut-manggut, lalu berlari dan memutar semua jam di rumahnya. "Bapak udah semua..." Teriaknya girang. "Jam tetangga-tetangga dan masjid udah?" "Lho...kok sampe jam tetangga dan masjid juga??" "Ya iyalah....kan harus jam 6 semuanya, baru bisa buka puasa" "Ya....capek dhe, mending nunggu aja, ketimbang mesti capek-capek muter jarum jam sedesa."